Mudah namun tak memudahkan



Hal yg paling mudah di dunia ini bukan mengambil benda macam kapas atau segenggam pasir namun meninggalkan sholat.
-Imam Ghozali-


Dari kutipan kata-kata Imam Ghozali diatas, apa yg terbesit dalam benak kita apa yg menjadi esensi kita sebagai ciptaan sang Khaliq. Masih ingatkah disurat Adz-Dzariyyat ayat 56 diterangkan bahwa apa kewajiban utama kita sebagai manusia ini. Dan juga bagaimana perjalanan Isra' Mi'raj Rasulullah SAW yg sudah meringankan kewajiban kita yaitu beribadah dari 50 waktu sholat menjadi 5 waktu sholat.

Selama ini mungkin kita hanya sekedar menunaikan kewajiban saja dalam hal ini. Namun ada hal yg lebih penting setelah niat kita melaksanakan kewajiban yg telah ditetapkan.Apakah sholat kita sudah memberi implikasi yg terlihat dalam kehidupan sehari-hari? Ini yg harus jadi perhatian dan introspeksi setiap hari.

Kita sholat namun tak memahami apa makna dari sholat itu sehingga adanya yg "kurang" dalam hidup ini. Selain itu yg menjadi sorotan lagi yaitu sholat kita yg sering molor dari awal waktu. Mengutip dari buku "Kuliah Tahuid" karangan Yusuf Mansyur coba kalkulasi "keterlambatan" sholat wajib kita, ibaratkan saja usia kita sudah kisaran 20 tahun dan hampir setiap sholat telat 1 jam dihitung sejak akil baligh, dan hasilnya seperti ini 1 X 5 X 365 X 8 :24 = 608 hari atau sama saja hampir 1,5 tahun kita telat sholat.

Dari fakta diatas barulah sadar apa yg menjadi sedikit kekurangan kita selama ini, bagaimana kita mau sukses kalau dari hal yg menjadi kewajiban saja selalu luput. Dari sekelumit catatan diatas dapat ditarik kesimpulan, setidaknya ketika kita ingin berubah benahilah dari sholatnya kemudian lanjut ke ibadah-ibadah sunnahnya untuk dikuatkan, insya Allah kalau semua itu sudah bisa dilakukan akan semakin dekat dengan Allah dan mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Aaamiin (Rasyif)

Postingan populer dari blog ini

KMIP: Wadah Berorganisasi dan Menjalin Persaudaraan

Ulang Tahun, Tradisi Jahiliyah

Indahnya Ukhuwah Islamiyah